Lakukanlahtugas pelayanan kita dengan setia dan sungguh-sungguh, jangan malas atau sambil bersungut-sungut. Jangan menganggap pelayanan sebagai suatu beban, sebaliknya, kita harus mengucap syukur karena telah diberikan kesempatan untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Kiranya semangat kita untuk melayani senantiasa bernyala-nyala.
Seberatapapun kesusahannya dalam pelayanannya, namun Tuhan adalah adil yang akan memberikan penghukuman bagi mereka yang menolak Firman Tuhan. Yeremia percaya bahwa Allah melihat isi hati manusia. Tuhan yang akan membalaskan segala perbuatan orang-orang yang menolak Firman Tuhan dan utusanNya.
Merekatetap setia dalam iman. Hana sangat setia dalam persekutuan dengan Tuhan, bukan hanya sehari Hana berada di Bait Allah tetapi setiap hari. Kitapun diajak untuk setia menjalani hidup dan tanggung jawab sebagai istri, setia bersekutu dalam pertemuan - pertemuan ibadah, setia berjalan bersama Tuhan sepanjang tahun rahmat Tuhan bagi kita. 4.
Tetapisetelah belasan tahun berkhotbah, dia merasa tidak perlu lagi melakukan persiapan. Seseorang yang begitu senangnya begitu terpilih dalam pelayanan gereja, setelah sekian lama dia merasa biasa dengan pelayanan tersebut. Akibatnya, dia menjauh dari Tuhan. Masih sibuk terlibat dalam pelaynaan, tetapi tidak lagi berdoa dan membaca firman Tuhan.
Sebagaijemaat gereja, kita harus berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan. Idealnya, setiap jemaat bisa terlibat dalam pelayanan. Jika demikian, gereja akan menjadi maju. Tidak peduli besar kecilnya tugas yang kita terima, asalkan kita melakukannya dengan setia, Tuhan pasti akan berkenan. Sayangnya, seringkali semangat untuk melayani itu hanya
Vay Tiį»n Nhanh Chį» Cįŗ§n Cmnd Nợ Xįŗ„u. KESETIAAN DALAM MELAYANI TUHANPENDAHULUANSalah satu karakter Tuhan adalah kesetiaan. Tuhan adalah Allah yang setia 2 Tes. 33a. Pribadi yang patut kita teladani soal kesetiaan adalah Tuhan Yesus sendiri. Dia yang dengan setia tunduk kepada apa yang menjadi kehendak BapaNya, sampai harus menyerahkan nyawaNya bagi penebusan dosa umat manusia. Ciri dari seorang yang setia adalah dia dapat dipercaya. Firman Tuhan di atas menyatakan bahwa yang dituntut dari kita semua yang melayani Tuhan adalah dapat dipercayai. Jika kita tidak dapat dipercaya bagaimana mungkin kita dapat setia. Kesetiaan dan kepercayaan itu seperti perangko dan lem, satu kesatuan. Berbicara mengenai melayani Tuhan, mungkin kita berpikir ini ada hubungannya dengan pelayanan di Gereja. Memang ada hubungannya, tetapi kesetiaan itu pada penerapannya luas. Bukan saja dalam lingkup pelayanan di Gereja, tetapi juga dalam pelayanan kita di keluarga, pekerjaan dan masyarakat. Betapa sering kita mendengar cerita mengenai orang-orang Kristen yang tidak setia dengan pasangan mereka sehingga terjadi perceraian. Tidak setia dengan kepercayaan yang mereka terima dari atasan mereka di pekerjaan sehingga mereka menipu. Tidak setia dengan kedudukan yang mereka terima dalam pemerintahan sehingga korupsi. Tidak setia sebagai pengikut Tuhan sehingga murtad, dan sebagainya. Ada pepatah yang berkata āMencari orang yang pintar, berpengalaman dan ahli banyak, tetapi mencari orang yang setia itu tidaklah mudahā. Dan biarlah kita sebagai orang-orang Kristen yang sudah mengerti kebenaran, dapat dikelompokkan sebagai orang-orang yang setia itu. PEMBAHASANDi Alkitab, ada satu hamba Tuhan yang bernama Tikhikus Ef. 621. Dikatakan bahwa dia adalah pelayan yang setia di dalam Tuhan. Pelayanan yang dilakukan oleh Tikhikus tidak dikenal bahkan kita jarang mendengar namanya di Alkitab, tetapi baiklah kita belajar dari pelayanan hamba Tuhan yang tidak terkenal ini. Apa saja yang menjadi ciri seorang yang pelayan yang setia1. Dapat dipercaya. Dia adalah salah seorang yang dipercayai oleh Rasul Paulus Kol. 4 7. Tikhikus dipercaya untuk menjadi pengantar surat-surat Paulus kepada jemaat-jemaat yang ada di Efesus dan Kolose. Rasul Paulus tidak akan sembarangan mempercayai seseorang jika orang tersebut tidak setia. Sejak perjalanan misi Rasul Paulus yang pertama dan ketika ada di dalam penjara, Tikhikus setia menemani Rasul Paulus. Kita ingat kisah perselisihan antara Rasul Paulus dengan Barnabas mengenai Markus. Barnabas ingin membawa Markus dalam pelayanan mereka, tetapi Paulus menolak oleh karena Markus pernah meninggalkan mereka dalam pelayanan Kis. 1536-39 . Jadi untuk dapat kepercayaan dari Rasul Paulus, orang tersebut harus lulus ujian kesetiaan. 2. Seorang pemberi semangat. Tikhikus adalah seorang yang dapat memberi kekuatan kepada jemaat di Efesus Ef. 622 . Dia bukan saja sebagai penyampai pesan dari Rasul Paulus, tetapi ketika dia melihat kondisi jemaat di sana, Tikhikus juga dapat memberikan kekuatan dan penghiburan kepada mereka. Karena dia adalah orang kepercayaan dari Rasul Paulus pastilah nasehat yang diberikan dapat diterima oleh jemaat Efesus. Untuk kita dapat dipercaya, kita perlu melalui ujian-ujian seperti ujian waktu, ujian kesabaran, ujian integritas dan ujian penderitaan. Ujian-ujian ini diperlukan untuk membuktikan kesetiaan kita dalam melakukan tugas pelayanan dan pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Jika kita adalah orang yang dapat dipercaya, nasehat yang kita berikan juga akan diterima dan diikuti oleh orang lain. Sebaliknya tidak ada orang yang akan menuruti dan peduli dengan nasehat orang yang tidak setia dan dapat dipercaya3. Seorang yang kompeten. Tikhikus menjadi seorang hamba Tuhan yang mengisi kekosongan posisi hamba Tuhan lain yang sedang tidak di tempat. Dia ditunjuk oleh Rasul Paulus untuk menggantikan posisi dari Timotius 2 Tim 412 dan juga Titus Titus 312 . Diperlukan kesetiaan, walaupun ketika kita hanya dipercaya sebagai orang ācadanganā dalam pelayanan. Tikhikus tidak berkecil hati namun sebaliknya dia membuktikan bahwa sekalipun dia hanya hamba Tuhan sementara saja, dia melakukan dengan bertanggung jawab dan benar, karena itu Rasul Paulus percaya kepadanya. Melalui kisah pelayanan hamba Tuhan Tikhikus ini yang tidak dikenal dan besar seperti Timotius atau Titus, dia telah menjadi berkat bagi jemaat-jemaat yang dikunjunginya, hamba Tuhan lain dan menjadi salah satu orang yang dipercaya oleh Rasul Paulus. Marilah kita setia dengan karunia dan talenta yang sudah Tuhan percayakan kepada kita, sekalipun pelayanan kita tidak terlihat dan dipandang orang, tetapi jika kita melakukannya dengan setia, maka pada waktunya kita akan mendapatkan upah dari Bapa kita Mat. 2521. DISKUSI Menurut Saudara, apa yang membuat seseorang itu setia khususnya dalam pelayanan kepada Tuhan? Bagaimana kita dapat menjaga kesetiaan dengan karunia dan talenta yang Tuhan sudah percayakan kepada kita? Karena tidak dapat dihindari, kadang banyak tantangan yang kita hadapi untuk setia dalam pelayanan. KESIMPULANKesetiaan kita dalam pelayanan apakah di gereja atau di dunia bukan saja karena kita ingin memberikan yang terbaik, tetapi karena memang itu sudah dikatakan di dalam Firman Tuhan, dan kita hidup di dalamnya. Jadi dengan menjadi setia, kita sedang menunjukkan Firman Tuhan kepada banyak orang. Dan pastinya bahwa setiap orang yang melakukan FirmanNya akan mendapat upah atas kesetiaannya.
Doa malam adalah sebuah aktifitas ibadah yang dilakukan oleh satu orang atau lebih dalam sebuah komunitas Gereja. Istilah Doa malam adalah untuk mengumpulkan seluruh Jemaat berkumpul di Gereja mengadakan ibadah singkat Khusus Doa. Sebelum Doa Doa disampaikan terlebih dahulu melakukan Penyembahan beberapa lagu Rohani. Pada malam Rabu, tanggal 10 Juli 2018 saya mencoba membuat rangkuman Khotbah yang disampaikan. Selama ini saya tidak pernah melakukannya dan terkadan lupa apa saya yang di khotbahkan dalam ibadah tersebut. Selain untuk data pribadi saudara juga bisa belajar dari setiap Kotbah yang saya bagikan di blog Lagu Rohani ini. Baca juga Contoh Doa Malam Contoh Doa Syafaat Contoh Doa Kesembuhan dari sakit Doa malam hari ini tidak seperti biasanya dilakukan di dalam Gereja. Pada malam ini kita lakukan di Pastori supaya Bapak Gembala yang sedang terbaring sakit bisa ikut dalam Doa. Ada sekitar 20 orang dimulai dari 3 lagu Penyembahan, Doa Firman Tuhan, Khotbah Firman Tuhan singkat, dan terakhir satu orang berdoa Syafaat dan satu orang yaitu Ibu Gembala menutup Ibadah Doa. Khotbah Doa Malam Pembicara Ibu Yefrida Sarah Hari Rabu, 10 Juli 2018 Pelayan Tuhan yang Setia Roma 1211-21 Setia dengan Tuhan bukan hanya dalam kondisi susah ataupun senang tetapi dalam kondisi apapun. Hidup kita diciptakan untuk melayani Tuhan. Ciri ciri Pelayan Tuhan yang Setia Rajin atau tidak kendor Roma 1211 Roh kita selalu menyala-nyala ayat 11 Bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun dalam Doa ayat 12 Peduli kepada sesama, tidak egois dan tidak sombong ayat 13 Mengampuni siapapun yang menganiaya dan tidak mengutuk ayat 14 Hidup selalu sepenanggungan ayat 15-16 Tidak Pendendam ayat 17-18 Hidup jadi pemenang ayat 21 Kesimpulan Pelayan yang setia dimulai dari diri kita sendiri. Lakukanlah mulai dari hal yang terkecil. Jangan mudah terpengaruh dengan hal dunia tetapi tetaplah Rohmu menyala nyala dalam Pelayanan baik dalam Kondisi susah ataupun Senang.
Khotbah Minggu, 14 Februari 2021 Disiapkan oleh Pdt. Alokasih Gulo 1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. 2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. 3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. 5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. 6 Sebab Allah yang telah berfirman "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Apakah semua hal yang baik dan benar diterima dengan hati yang tulus dan terbuka oleh setiap orang? Belum tentu! Apakah semua berita baik diterima dengan sukacita oleh setiap orang? Belum tentu! Apakah semua pekerjaan yang baik dan benar dapat dilakukan oleh setiap orang? Belum tentu? Apakah semua orang dapat melihat secara positif hal/peristiwa yang terjadi di sekitarnya? Belum tentu! Ada banyak contoh nyata tentang hal yang baik dan benar yang belum tentu diterima dan dilakukan oleh setiap orang. Orangtua menyampaikan nasihat kepada anak-anaknya misalnya, untuk kebaikan anak tersebut. Tetapi, tidak semua anak mau mendengarkan dan melakukan nasihat itu; malah ada yang mengolok-olok orangtuanya yang menasihatinya. Demikian juga dengan didikan guru atau dosen yang mengarahkan anak didiknya ke arah yang lebih baik, ada yang mematuhinya, tetapi ada juga yang tidak, bahkan ada yang mempermainkan guru/dosennya. Pemberitaan firman Tuhan oleh para pelayan, ada yang merenungkan dan melakukannya dengan sepenuh hati, tetapi banyak juga yang malah menertawakannya. Atau, hari ini misalnya, valentineās day, hari kasih sayang, apakah semua orang sungguh-sungguh mengasihi/menyayangi sesamanya? Belum tentu! Fenomena seperti ini juga terjadi kepada Rasul Paulus, ketika dia memberitakan berita Injil kepada orang-orang Korintus. Ada sejumlah pihak di Korintus yang tidak menerima dengan baik pengajaran Paulus, bahkan sejumlah pengacau Yahudi yang justru memprovokasi jemaat untuk melawan Paulus 2 Kor. 1122-23. Ketika Paulus mendatangi kembali Korintus 2 Kor. 21; 1214; 131, dia tidak diterima dengan baik oleh jemaat, malah ada di antara mereka yang menghina dia 2 Kor. 25; 712. Orang-orang Korintus memang terkenal sebagai orang-orang yang rewel dan keras kepala. Mereka sulit diatur, apalagi dengan adanya provokasi atau pengaruh negatif dari beberapa orang Yahudi yang memang sengaja mengacaukan jemaat pada waktu itu. Orang-orang ini mempertanyakan kerasulan Paulus. Ada banyak faktor yang membuat mereka melawan Paulus dan tidak menerima ajarannya tentang Injil Kristus. Faktor utama adalah karena Injil yang diberitakan oleh Paulus telah mengganggu kepentingan dan hasrat duniawi mereka. Itulah sebabnya Paulus menegaskan bahwa pelayanan pemberitaan Injil yang dia lakukan terjadi karena kemurahan Allah saja, bukan karena keinginannya sendiri. Artinya, Paulus tidak memiliki motivasi dan tujuan duniawi dalam pemberitaan Injil seperti yang dituduhkan selama ini. Paulus tidak pernah melakukan pelayanan dengan motivasi dan tujuan duniawi yang hina itu. Paulus yakin penuh bahwa pelayanan yang dilakukannya itu bersumber dari Allah dan ditujukan untuk kemuliaan-Nya. Pelayanan Paulus tersebut sebenarnya dapat mendatangkan sukacita keselamatan bagi mereka yang dengan tulus percaya kepada Kristus dan mau dengan rendah hati menerima serta melaksanakan pengajaran Injil Kristus itu. Tetapi, berita sukacita tersebut sulit diterima oleh orang-orang yang masih rewel, keras kepala, dan malah menjadi provokator di tengah-tengah jemaat. Mereka selalu mencari-cari alasan untuk melawan dan menentang kebaikan. Jadi, tidak semua orang menerima dengan hati yang terbuka hal-hal atau berita yang sebenarnya baik dan benar itu. Walaupun demikian, Paulus tetap setia dalam pelayanan Tuhan. Tantangan dan hinaan yang dia terima tidak melemahkan semangatnya dalam pelayanan Tuhan. Dia tetap setia apa pun yang terjadi. Dia tetap memberitakan Injil walaupun ada orang yang malah mengolok-oloknya. Paulus adalah salah seorang pelayan Tuhan yang setia, teladan bagi kita untuk tetap setia dalam pelayanan Tuhan di tengah-tengah era yang memprihatinkan ini. Kita harus menyadari bahwa tidak semua orang mau menerima dengan baik pemberitaan Injil. Kita harus menyadari bahwa tidak semua orang senang dengan diri kita. Kita tidak pernah mampu menyenangkan hati semua orang, sebab selalu saja ada orang yang tidak berterima dengan hal-hal yang sebenarnya baik. Menurut Paulus, orang-orang yang tidak mau menerima hal-hal yang baik, akan binasa 43. Paulus menegaskan bahwa sekalipun Injil itu pada dasarnya menjadi berita keselamatan, berita sukacita, berita terang dalam kegelapan, dan sumber berkat bagi para pendengarnya, tetapi bisa saja tidak dinikmati karena tidak semua orang mau menerimanya dengan penuh keterbukaan dan kerendahan hati. Salah satu faktor yang membuat manusia tidak menikmati sukacita Injil adalah karena mereka telah terjebak dan terjerat dalam lilitan ilah zaman, yaitu lilitan yang tampaknya sangat menarik, sangat menjanjikan, sangat menyenangkan, tetapi sesungguhnya dapat membutakan mata dan pikiran, bahkan dapat membawa manusia ke dalam kebinasaan. Lilitan zaman inilah juga yang menghalangi pemandangan manusia hingga saat ini sehingga banyak orang yang tidak mampu lagi melihat dengan jelas cahaya kemuliaan Allah. Banyak orang yang setiap hari lebih banyak melihat cahaya malapetaka, cahaya kemunafikan, cahaya kebobrokan, cahaya kerewelan dan kekerasan kepala, cahaya kekacauan, dan mungkin saja cahaya para provokator, seperti di jemaat Korintus tadi. Oleh sebab itu, perlu menjernihkan hari dan pikiran untuk mampu menerima hal-hal yang baik dan benar. Perlu mengembangkan pola pikir positif untuk mampu melihat dengan jernih berbagai hal atau peristiwa yang terjadi di sekitar kita. āMelihatlah dengan jernih!ā Apa yang kita lihat dalam diri orang lain, bahkan dalam diri sendiri, tergantung pada kejernihan jendela yang melaluinya kita melihat mereka. Demikian juga dengan ākeselamatanā yang dari Tuhan. Banyak orang yang gagal melihat, mengalami, dan merasakan keselamatan itu, karena ājendela hatinyaā yang masih belum bersih. Berita Injil Kristus, keselamatan dan sukacita yang sesungguhnya telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Ketika ājendela hatiā kita masih āberdebuā, penuh dengan berbagai kotoran duniawi, telah ditutupi oleh berbagai ilah zaman, maka percayalah kita akan kesulitan melihat dengan jernih berita Injil itu, seolah-olah keselamatan yang dari Tuhan tersebut tersembunyi bagi kita. Tentu ada banyak bentuk dan wujud dari ilah zaman ini yang dapat membutakan mata dan pikiran kita, mulai dari keinginan individu dan golongan, kepentingan parsial, kebutuhan āniāila hƶrƶ ibabaya tangaā, gaya hidup glamor, pola hidup yang sangat modern, kebebasan yang kebablasan, dan berbagai keinginan duniawi lainnya. Ada banyak ānew idolā dalam kehidupan kita dewasa ini! Hal inilah semua yang dapat menghalangi kita dalam penerimaan berita Injil Kristus, sehingga sukacita dan keselamatan itu menjadi tersembunyi bagi banyak orang. Ketika ājendela hatiā kita sudah bersih, maka kita akan mampu menerima dengan baik berita Injil yang menyelamatkan itu. Ketika ājendela hatiā kita sudah jernih, maka kita akan menjadi warga jemaat yang setia di tengah-tengah ketidaksetiaan dunia ini. - selamat berefleksi -
RHEMA HARI INI 2 Tawarikh 157 Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!ā Kisah Zakharia dan Elisabet adalah teladan yang sangat baik bagi kita, khususnya para pelayan Tuhan. Sekalipun mereka berdua beriman dan setia luar biasa kepada Tuhan, namun doa mereka tidak juga dijawab oleh Tuhan. Elisabet tetap saja mandul, meski segala usaha dan perjuangan telah mereka lakukan. Tetapi hebatnya mereka tak kecewa. Puluhan tahun, mereka tetap setia dan semangat melayani Tuhan. Melayani pekerjaan Tuhan terkadang kita anggap sebagai suatu jaminan bahwa doa-doa dan permohonan kita akan mendapat prioritas untuk dikabulkan. Ketika sekian lama Tuhan tidak menjawab doa kita, kita pun menjadi kecewa bahkan undur dari pelayanan. Tetapi tahukah kita bahwa Tuhan bukannya suka menunda-nunda atau sengaja membuat kita sampai kehilangan iman dalam penantian. Tepat pada waktunya, Tuhan menjawab doa Zakharia dan Elisabet, yaitu tepat sebelum Tuhan Yesus lahir. Yohanes atau yang lebih kita kenal sebagai Yohanes Pembabtis, dilahirkan Elisabet sebagai pembuka jalan bagi Tuhan Yesus. Namanya tercatat abadi di dalam Alkitab sebagai tokoh yang sangat penting terkait dengan karya Allah dalam diri Yesus Kristus. Sampai hari ini mungkin doa-doa kita pun belum dijawab Tuhan, tetapi janganlah kecewa. Tetaplah setia dan semangat melayani Tuhan. Di bulan Desember ini Tuhan mulai berkata kepada setiap kita jangan takut! DOAMU TELAH DIKABULKAN! Tepat pada waktunya, paket jawaban doa itu akan sampai di depan pintu rumah kita. Dukacita selesai dan hati kita akan dipenuhi sukacita karena jawaban doa yang Tuhan berikan, jauh melebihi apa yang bisa kita harapkan. Tuhan Yesus memberkati. RENUNGAN Jangan KECEWA, TETAPLAH SETIA dan SEMANGAT melayani Tuhan, sebab Tuhan akan MENGABULKAN doa serta MEMENUHI kita dengan SUKACITA. APLIKASI 1. Menurut Anda, apakah yang seringkali membuat orang kecewa, berubah setia dan tidak bersemangat lagi melayani Tuhan? 2. Apakah Anda pernah mengalaminya? Oleh sebab apakah itu? 3. Mengapa Anda harus tetap menjaga hati agar tidak kecewa, tetap setia dan semangat melayani Tuhan? DOA UNTUK HARI INI āTuhan Yesus, jauhkanlah dari kami dari hati yang kecewa. Kami mau tetap setia dan semangat melayani Engkau, sebab kami percaya, Engkau telah mendengar dan mengabulkan doa kami. Pada waktunya, jawaban-Mu akan kami terima dan hati kami akan penuh dengan sukacita. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.ā
Filipi 222-24"Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong yang kuharap untuk kukirimkan dengan segera, sesudah jelas bagiku bagaimana jalannya perkaraku;tetapi dalam Tuhan aku percaya, bahwa aku sendiri pun akan segera datang."- Ilustrasi Renungan internet - Beberapa hal yang sering dijadikan penguji kesetiaan. Pertama, soal waktu. Seberapa lama kita bisa bertahan untuk setia? Karena waktu cara yang baik untuk mengukur kadar kesetiaan. Kedua, soal jarak. Mungkin kita bisa setia kalau berada dalam zona wilayah yang sama/dekat. Sebaliknya, bagaimana bila kita terpisah jauh? Mungkinkah kita tetap setia? Ketiga, soal keadaan. Jika dalam keadaan senang/bahagia kita mudah untuk setia, tapi bagaimana jika dalam keadaan sulit? Bacaan hari ini Rasul Paulus sangat memuji kesetiaan Timotius. Ketika dalam pelayanan Injil, Timotius telah menunjukkan bahwa ia seorang anak rohani yang baik, taat dan ketika Paulus berada dalam penjara, Timotius tetap memiliki jiwa besar untuk melayani Tuhan, tidak putus asa, tetap beriman dan terus berkobar-kobar dalam pelayanan. Dan inilah yang membuat Paulus ingin mempercayakan pekerjaan pelayanan padanya. Di masa kini, mencari orang yang setia, sama seperti mencari barang langka. Banyak orang setia, ketika ia diberkati, tetapi ketika keadaan berbalik, maka kesetiaan pun pudar. Namun kitapun dingatkan bahwa ujian kesetiaan tidak hanya saat keadaan susah, tapi juga saat nyaman. Hal kongkrit sering terjadi orang berubah setia ketika keadaan nyaman yaitu segala kebutuhan terpenuhi, merasa tidak membutuhkan Tuhan; Banyak yang meninggalkan Kristus, meninggalkan pelayanan, meninggalkan keluarga karena harta, kedudukan/jabatan dan cinta. Sebagai keluarga Kristen, kita belajar dari pengalaman iman Paulus dan Timotius di atas, untuk memiliki ketaatan dan kesetiaan kepada Kristus. Ia mau kita setia pada-Nya, setia pada keluarga kita, setia pada pekerjaan kita, setia pada lembaga gereja GMIM dimana kita bersama dapat bertumbuh dalam iman. Tuhan menghendaki agar kita tetap hidup dalam kesetiaan. Tuhan Yesus memberkati Firman-Nya. Amin. DOA Ya Tuhan, tolonglah kami untuk dapat mengikuti teladan ketaatan dan kesetiaanāMu. Jadikanlah kami taat dan setia bukan hanya pada saat keadaan baik, tapi juga dalam keadaan sulit sekalipun. Amin.
khotbah setia dalam pelayanan