KhutbahJumat Singkat "Keutamaan Bulan Ramadhan" - Sahabat semua, khutbah kali ini tentang keutamman bulan ramadhan dibanding dengan bulan-bulan lain. perlu kita ketahui , untuk apa , diantaranya untuk meningkatkan kesemangatan dalam beribadah, dan kekhidmatannya dalam pelaksanaan amal-amal yang lainnya. langsung kita simak saja yah
ContohKhutbah Jumat Jumadil Awal : Teguran Allah Swt. Yang Melebihi Dari Bencana Oleh Admin Galeri Islam Posting Komentar Contoh Khutbah Jumat, Seperti yang kita lihat bersama, saat ini banyak sekali bencana yang melanda saudara-saudara kita di berbagai penjuru daerah.
KhutbahJumat Bulan Sya'ban Pintu Gerbang Kemuliaan. Daftar Isi. Kenapa Sya'ban Termasuk Bulan Istimewa? Pertama: Karena banyak manusia melalaikan bulan Sya'ban. Kedua: Karena pada bulan ini amal shalih diangkat dan dilaporkan kepada Allah subhanahu wata'ala.
Bacajuga: Naskah Khutbah Jumat Bulan Muharram: Meningkatkan Ketaqwaan di Bulan Muharram Robi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'idah, dan Dzulhijjah.
AwalBulan Jumadil-Ula 1444 H: 1 Jumadil-Ula 1444 H: 25 November 2022: Jum'at: Puasa Ayyamul Bidh Jumadil-Ula 1444 H: 13 - 15 Jumadil-Ula 1444 H: 07 - 09 Desember 2022: Rabu - Jum'at: Awal Bulan Jumadil-Akhirah 1444 H: 1 Jumadil-Akhirah 1444 H: 25 Desember 2022: Ahad: Kembali ke tabel kalender islam! Ads.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Seluruh umat Muslim mulai memasuki bulan Jumadil Awal yang jatuh pada Jumat, 25 November 2022. Nah, untuk menyambut bulan yang baru, yuk, simak amalan dan keutamaan bulan Jumadil Awal!Amalan dan keutamaan bulan Jumadil Awal perlu diketahui untuk menambah ketakwaan kita terhadap Allah dari NU Online, Jumadil Awal adalah bulan pertama dan menjadi awal dari musim sejuk. Bulan ini juga menjadi tanda datangnya musim dingin di sejumlah Awal atau yang dikenal dengan Jamada al Awwal memiliki arti bulan pertama dalam musim sejuk dan awal mula dari musim apa saja, sih, amalan dan keutamaan bulan Jumadil Awal? Ini dia!Baca Juga 5 Amalan dan Keutamaan Bulan Rabiul Akhir, Masya Allah!Amalan Bulan Jumadil AwalFoto Ilustrasi Orang Berdoa Orami Photo Stocks Orami Photo StockBerikut beberapa amalan yang bisa Moms lakukan di bulan Jumadil Membaca DoaSalah satu amalan bulan Jumadil Awal yang bisa dilakukan adalah membaca doa meminta rahmat adalah kegiatan untuk meningkatkan nilai-nilai juga bisa memperbanyak amalan seperti mengucapkan Juga Doa Mendengar Petir, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya2. Puasa 3 HariPuasa 3 hari dianjurkan untuk menjadi amalan bulan Jumadil ini pun tertulis dalam HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan an Nasai yang berbunyi“Dan sesungguhnya cukuplah bagimu berpuasa tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang tahun.”3. Puasa Ayyamul BidhPuasa Ayyamul Bidh merupakan puasa 3 hari yang dianjurkan dalam yang menjadi acuan dari puasa ayyamul bidh ialah hadis Rasulullah SAW, yakni“Kekasihku yaitu Rasulullah SAW mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan salat duha, mengerjakan salat witir sebelum tidur.” HR Bukhari.Melakukan puasa Ayyamul Bidh pun memiliki keutamaannya sendiri, yakniBerpahala 10 kali lipatSeperti puasa 1 tahun penuhWasiat dari Nabi Muhammad SAWKeberkahanMembuka pintu surga Ar Rayyan4. Bulan Memohon AmpunanBulan Jumadil Awal juga merupakan bulan yang baik untuk memohon ampunan dan taubat pada Allah SWT, Juga Rangkaian Ayat dan Doa Meminta Keturunan, Yuk Amalkan!5. Bulan BersedekahBersedekah adalah salah satu amalan bulan Jumadil Awal yang tidak boleh bersedekah, kita bisa membantu sahabat dan saudara yang kurang Islam, melakukan sedekah adalah keistimewaan dan akan diganjar dengan pahala yang besar bagi siapapun yang Membaca Doa Ziarah Sayyidah FatimahBulan Jumadil Awal disunahkan untuk membaca doa ziarah untuk Sayyidah Fatimah, putri Nabi Muhammad Salat SunahBukan hanya meningkatkan kedisiplinan untuk salat wajib 5 waktu, bulan Jumadil Awal juga baik untuk membuat diri kita lebih rajin menunaikan salat surat Al Fatihah dan Al Ikhlas di rakaat pertama. Setelah itu, bacalah surat Al Fatihah dan Al Kafirun untuk rakaat salam, dianjurkan untuk membacakan doa ziarah untuk putri Nabi Muhammad Juga Doa Naik Pesawat, Lengkap dengan Bacaan dan ArtinyaKeutamaan Bulan Jumadil AwalFoto Ilustrasi Orang Sholat Orami Photo Stocks Ada beberapa keistimewaan bulan Jumadil bulan yang menandakan hadirnya musim dingin ini, ada beberapa hal penting dalam agama Islam yang dia beberapa hal yang terjadi di bulan Jumadil AwalNabi Muhammad SAW Menikahi KhadijahKeutamaan bulan Jumadil Awal yang pertama, di bulan ini Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah binti merupakan wanita yang paling Rasulullah cintai dan satu-satunya orang yang diberi salam oleh Allah SWT melalui Jibril ketika bertemu MootaKeutamaan bulan Jumadil Awal selanjutnya, di bulan ini terdapat pertempuran Moota. Namun, nabi Muhammad SAW tidak ikut berpatisipasi dalam pertempuran menunjuk Khalid bin Walid untuk menjadi jenderal keempat dari pertempuran Moota hingga akhirnya Khalid bin Walid dikenal sebagai "salah satu pedang Allah".Pertempuran Moota terjadi di sebuah kota di Suriah yang bernama Sahabat NabiKeutamaan bulan Jumadil Awal yang lainnya adalah bulan ini terdapat beberapa peristiwa wafatnya sahabat nabi yaituZaid bin Haritsah, sahabat Nabi Muhammad dan pemeluk Islam paling awal dari kalangan bekas budak bin Abi Thalib, putra dari Abu Thalib, sepupu Nabi Muhammad dan kakak dari Khalifah ke-4, Ali bin Abi Ibn Rawaahah, salah satu sahabat Nabi Muhammad Al-AshirahPeristiwa terakhir yang terdai di bulan Jumadil Awal adalah perang Al-Ashirah. Perang ini terjadi pada tahun kedua hijriah, dipimpin oleh Nabi Muhammad Juga Amalan dan Keutamaan Bulan Rabiul Awal, Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAWNah, itu dia Moms amalan dan keistimewaan bulan Jumadil Awal. Yuk tingkatkan ketakwaan kita! Sumber
Aneka bencana alam melanda negeri ini. Dari mulai banjir, longsor, banjir bandang, gempa serta lainnya. Hal ini memberikan gambaran bahwa Allah SWT memiliki kuasa atas alam raya. Pada saat yang sama, manusia diingatkan untuk terus menjaga keseimbangan bumi agar memperoleh manfaat. Dan perlu diketahui bahwa bencana alam yang ada memberikan banyak pesan kepada umat manusia, salah satunya adalah untuk belajar dari umat terdahulu. Namun demikian, jangan mudah mengaitkannya dengan keburukan yang dilakukan warga yang tertimpa musibah. Naskah khutbah ini dapat digandakan serta disebar sebagai sarana untuk saling mengingatkan sesama saudara. Dengan demikian akan menjadi kebaikan yang terrus mengalir. Redaksi Khutbah I اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين أَمَّا بَعْدُ فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ Jamaah Shalat Jumat Hafidhakumullâh Bersyukur, meskipun cuaca kurang mendukung tetapi kita diberikan kekuatan untuk hadir di masjid yang penuh berkah ini. Harapannya, kualitas takwallah yakni menjalankan perintah dan menjahuhi yang dilarang terus mengalami peningkatan yang membanggakan. Hadirin yang Berbahagia Banyak orang mengaitkan bencana alam dengan dosa-dosa syirik yang dilakukan oleh manusia. Pengaitan seperti itu didasarkan pada pemahaman mereka atas beberapa ayat di dalam Al-Qur’an yang mengisahkan tentang umat-umat terdahulu seperti umat Nabi Nuh dan Nabi Hud yang tertimpa bencana. Namun, pakar ilmu Al-Qur’an KH Dr Ahsin Sakho Muhammad tidak mendukung pengaitan seperti itu. Rais Majelis Ilmy Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra wal-Huffaz Nahdlatul Ulama tersebut mengajak masyarakat untuk tidak mengaitkan bencana alam seperti gempa dan banjir atau musibah lainnya dengan dosa seseorang atau sekelompok orang. Alasannya adalah bahwa dosa tidak bisa dijadikan alat ukur terjadi bencana sebab ada orang atau komunitas lain yang lebih banyak dosanya, justru tidak mendapatkannya. Pertanyaannya adalah mengapa umat Nabi Nuh 'alaihis salâm dan Nabi Hud 'alaihis salâm ditimpa bencana? Dua kisah di bawah ini memberikan sebagian jawaban atas pertanyaan tersebut. Pertama, kisah banjir bandang yang menimpa umat Nabi Nuh. Sebuah banjir bandang menimpa umat Nabi Nuh alaihis salâm di masa lalu dan menewaskan hampir seluruh pengikutnya. Bencana itu sesungguhnya tidak lepas dari doa Nabi Nuh sendiri kepada Allah untuk membinasakan mereka. Hal ini dapat ketahui dari kandungan surat Nuh, ayat 26 dan 27 sebabagi berikut رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا. إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ و لاَ يَلِدُوا إِلا فَاجِرًا كَفَّارًا Artinya Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan keturunan selain anak-anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. Jamaah Shalat Jumat yang Mulia Setelah Nabi Nuh Alaihis Salâm berdoa seperti itu, terjadilah banjir besar yang sangat dahsyat dan menewaskan sebagian besar kaumnya yang menolak beriman kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Mereka tetap berbuat syirik, yakni menyekutukan Allah. Jadi, secara teologis bahwa bencana banjir itu memiliki korelasi dengan doa Nabi Nuh 'Alaihis Salâm. Allah memang mengabulkan doa itu. Namun kelak Allah sangat marah atas doa ini dengan kemarahan yang tidak pernah terjadi sebelum dan sesudahnya. Kemarahan Allah itu membawa akibat Nabi Nuh tidak diperkenankan oleh Allah untuk memberikan syafaat kepada manusia di hari pembalasan nanti. Hal ini sebagaimana diakui sendiri oleh Nabi Nuh sebagaimana dikisahkan dalam suatu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu sebagai berikut إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِي دَعْوَةٌ دَعَوْتُ بِهَا عَلَى قَوْمِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ Artinya Sungguh, pada hari ini Allah telah marah dengan marah yang sebenar-benarnya, dimana Dia belum pernah marah seperti ini dan juga tidak akan marah setelahnya seperti ini. Sungguh, dahulu aku memiliki satu doa yang aku gunakan untuk menghancurkan kaumku. Diriku sendiri butuh syafa’at, pergilah menemui selainku! Pergilah menemui Ibrahim! Hadirin yang Mulia Kedua, kisah angin ribut yang menimpa umat Nabi Hud. Nabi Hud 'Alaihis Salam diutus oleh Allah Subhanahu Wa Taala kepada kaum 'Aad. Kaum ini bertempat tinggal di lembah-lembah berbukit pasir disebut Al-Ahqaf yang terletak di Hadramaut Yaman. Nabi Hud mengajak mereka menyembah kepada Allah Subhanahu Wa Taala semata. Namun mereka menolak ajakan itu dengan penuh kesombongan. Pada suatu hari, awan hitam menggumpal di atas langit mengelilingi kaum 'Aad. Mereka mengira awan tebal itu akan menjadi hujan yang akan menyirami tanah dan tanam-tanaman yang mereka miliki dan juga ternak-ternak mereka akan dapat minum dari air itu. Apa yang mereka perkirakan itu tidak benar karena awan tebal itu sebetulnya adalah angin ribut yang akan membinasakan mereka. Mereka memang telah bersikap sombong atas ajakan Nabi Hud 'Alaihis Salâm untuk meninggalkan semua sesembahan mereka. Kesombongan mereka amat jelas melalui kata-kata yang mereka ucapkan kepada Nabi Hud sebagaimana dapat kita temukan dalam surat Al-Ahqaf, ayat 22 sebagai berikut قَالُوا أَجِئْتَنَا لِتَأْفِكَنَا عَنْ آلِهَتِنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ Artinya Mereka mengatakan Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari menyembah tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar. Secara tersurat dan tersirat kaum 'Aad telah menunjukkan kesombongannya dengan menantang Nabi Hud untuk mendatangkan bencana. Kesombongan itu sama saja menantang Allah dengan mengambil selendang kebesaran-Nya. Sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu Anhuma menyatakan إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ إِنَّ الْعِزَّ إِزَارِيْ وَالْكِبْرِيَاءَ رِدَائِيْ ، فَمَنْ نَازَعَنِي فِيْهِمَا عَذَّبْتُهُ Artinya Sesunguhnya Allah Ta’ala berfirman Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan sombong adalah selendang-Ku. Barangsiapa yang mengambilnya dariku, Aku Azab dia. Naskah diambil dari Khutbah Jumat Mengapa Umat Nabi Nuh dan Nabi Hud Ditimpa Bencana? Jamaah Hafidhakumullâh Atas kesombongan kaum 'Aad, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan azab. Jadi azab yang menimpa kaum 'Aad merupakan akibat kesombogan mereka sendiri yakni menantang diberi azab dan bukan semata karena perbuatan syirik yang mereka lakukan. Tantangan itu dijawab Allah dengan azab berupa angin ribut yang dahsyat dan membinasakan mereka sebagaimana diabadikan dalam surat Al-Haqqah ayat 6-8 sebagai berikut وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ ٦ سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَى كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ ٧ فَهَلْ تَرَى لَهُم مِّنْ بَاقِيَةٍ ٨ ـ Artinya Sedangkan kaum Aad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum Aad pada waktu itu mati bergelimpangan, seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong lapuk. Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? Jamaah yang Dimuliakan Allah SWT Dua kisah tersebut memberikan argumentasi yang cukup kuat bahwa bencana alam yang menimpa suatu kaum hendaknya tidak dikaitkan dengan perbuatan syirik yang mereka lakukan. Bencana yang menimpa umat Nabi Nuh 'Alaihis Salâm berupa banjir bandang sebetulnya tidak terlepas dari doa Nabi Nuh sendiri kepada Allah untuk membinasakan mereka. Sedangkan bencana yang menimpa umat Nabi Hud 'alaihis salâm berupa angin ribut sebetulnya akibat kesombongan mereka sendiri, yakni menantang didatangkan azab dari Allah Subhanahu Wa Taala. جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Jakarta - Pada awal paruh kedua bulan Dzulqa'dah atau awal Juni 2023 ini, redaksi mengetengahkan kumpulan naskah khutbah Jumat yang telah ditayangkan pada pekan-pekan sebelumnya. Teks Khutbah Jumat Singkat Godaan Hati di Balik Keinginan Berangkat Haji Teks Khutbah Jumat Bulan Dzulqa'dah Berlomba-lomba dalam Kebaikan Top 3 Islami Naskah Khutbah Jumat hingga Pupusnya Kesaktian Dukun Teks khutbah Jumat terpilih dinilai relevan dengan kondisi saat ini, di mana jutaan umat Islam dari seluruh dunia berdatangan ke haramain atau dua kota suci untuk menunaikan ibadah haji. Tahun ini, Indonesia memperoleh kuota maksimal, sebanyak 200 ribu jemaah lebih. Naskah khutbah Jumat lainnya yakni mengenai pengetahuan Islam; ibadah hingga aqidah. Kumpulan khutbah dilansir dari sumber-sumber terpercaya, dengan penyusun yang kredibel. Semoga menjadi amal untuk penyusun khutbah dan bermanfaat. Skill Hebat Tim SAR Cilacap Taklukkan Gelombang Tinggi Laut Selatan Jawa
Cilacap - Banyak orang beranggapan bahwa nikmat itu sebatas kesenangan duniawi berupa limpahan harta benda, pangkat dan jabatan. Tentunya saja, anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Pasalnya banyak sekali nikmat-nikmat Allah yang harus kita syukuri, selain dari kesenangan-kesenangan duniawi di atas. 6 Peristiwa Penting di Bulan Jumadil Awal, Peperangan hingga Pernikahan Rasulullah SAW Doa Agar Terhindar dari Pertengkaran Merek Bola Al Rihla di Piala Dunia 2022 dan Kitab Ar-Rihlah Ibnu Batutah Perihal banyaknya nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 18 اِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ Artinya “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Ayat di atas menjelaskan tentang banyaknya nikmat Allah yang telah diberikan kepada manusia. Saking banyaknya sehingga jikalau kita menghitung nikmat-nikmat itu pasti tidak akan mampu. Saat ini, kita telah memasuki bulan Jumadil Awal atau Jumadil Ula. Berdasarkan namanya, bulan ini dapat diartikan sebagai bulan yang mulai memasuki cuaca yang dingin. Jumadil sendiri berasal dan seakar kata dengan kata jamada’, yang artinya beku. Beku lantaran saking dinginnya sehingga menyebabkan air menjadi beku. Demikian asal muasal bulan ini disebut Jumadil Awal Memang kenyataannya mendekati bulan Jumadil Awal ini, di beberapa wilayah di Indonesia, orang-orang merasakan cuaca yang sangat dingin. Dalam kondisi demikian, biasanya orang mudah sekali terjangkit penyakit. Hal ini disebabkan kondisi tubuh yang kurang fit akan kaget ketika merespon cuaca ekstrim seperti ini dan efek selanjutnya akan mengalami sakit flu, batuk dan demam. Tentunya ketika sakit, kita akan merasakan betapa nikmatnya sehat. Memang acapkali kita sering melalaikan nikmat yang satu ini, yakni nikmat sehat. Padahal nikmat sehat ini sangat penting karena dapat menunjang nikmat-nikmat lainnya. Sebagai contoh nikmat makan, minum, memiliki kendaraan, uang dan lain sebagainya ini tidak ada artinya jika kita sakit. Oleh sebab itu, maka sehat merupakan salah satu nikmat yang juga harus kita syukuri. Berkaitan dengan nikmat sehat, berikut ini teks materi khutbah Jumat Jumadil Awal yang berjudul Mensyukuri Karunia Allah Berupa Nikmat Sehat sebagaimana dikutip dari laman Pertamaاَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَخْرَجَ نَتَائِجَ أَفْكَارِنَا لِإبْرِازِ أَيَاتِهِ وَأَفْضَلَنَا بِرُسُوْلِيَّةِ شَرَفِ الْأَنَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلى جَمِيْعِ الْعَالَمِ. اَللّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ .وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ هُوَ الْمُنْعِمُ الْمُتَفَضِّلُ، وَإِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَا. إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ. وَاللهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُوْنِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْئًا لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ ولَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh Kenikmatan hidup paling nikmat di dunia ini adalah nikmat sehat, karena apa pun yang kita miliki di dunia tak akan bisa dinikmati jika kita sakit. Di masa pandemi sekarang ini nikmat sehat menjadi hal yang mahal harganya. Karenanya, kita perlu mensyukuri nikmat sehat dengan sebaik-baiknya. وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللهِ لَا تُحْصُوها، إِنَّ الْإِنْسانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ Artinya, “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh manusia sangat zalim dan banyak mengingkari nikmat.” QS al-Nahl 18 Nikmat sehat bukan suatu kemewahan seperti emas dan perak. Tetapi menjadi mahal ketika kesehatan telah berubah menjadi sakit. Nikmat sehat merupakan mahkota tubuh, saat kita terbaring sakit, kita baru sadar bahwa kesehatan sangat berharga. Orang yang mengabaikan kesehatan dirinya adalah orang yang menabung masalah untuk masa depannya. Bahkan John Locke seorang Filosof Inggris mengatakan, "Jika dengan memperoleh pengetahuan malah merusak kesehatan kita, maka kita bekerja untuk hal yang tidak berguna." Pantas saja, dalam suatu hadits diriwayatkan عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ، اَلصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, dia berkata Nabi saw bersabda Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu lalai padanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” HR Bukhari. Lanjutan Khutbah PertamaDalam Mukhtashar Minhâjul Qâshidîn intisari kitab Ihya` Ulûmiddîn diriwayatkan, ada orang mengadukan kemiskinannya dan menampakkan kesusahannya kepada seorang alim. Lalu Si Alim berkata “Apakah engkau senang menjadi buta dengan mendapatkan 10 ribu dirham?” “Tidak”, jawabnya. “Apakah engkau senang menjadi bisu dengan mendapatkan 10 ribu dirham?” tanya ulang Si Alim. “Tidak”, jawabnya. “Apakah engkau senang menjadi orang yang tidak punya kedua tangan dan kedua kaki dengan mendapatkan 20 ribu dirham?”, lanjut Si Alim. “Tidak”, jawabnya. “Apakah engkau senang menjadi orang gila dengan mendapatkan 10 ribu dirham?” Si Alim terus bertanya. “Tidak”, jawabnya. “Apakah engkau tidak malu mengadukan Tuanmu sedangkan Dia memiliki harta 50 ribu dinar padamu?”, pungkas Si Alim. Dari kisah tersebut, kita dapat memetik pelajaran bahwa nikmat sehat atau kesehatan jauh lebih berharga dibanding uang yang banyak ataupun harta yang melimpah. Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh Betapa pentingnya nikmat kesehatan, hingga Rasulullah saw pun bersabda مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا Artinya, “Siapa saja di antara kalian masuk waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman dalam rumahnya, punya makanan pokok pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.” HR Ibnu Majah.Lanjutan Khutbah PertamaDalam Islam menjaga kesehatan menjadi bagian penting dari prinsip-prinsip pemeliharaan pokok syariat maqâsidusy syarî’ah yang terdiri dari; pemeliharaan agama hifdzud dîn, pemeliharaan diri/kesehatan hifdzun nafs, pemeliharaan akal hifdzul aql, pemeliharaan keturunan hifdzun nasab, dan pemeliharaan harta hifdzul mâl. Sebaliknya, Islam melarang berbagai tindakan yang membahayakan kesehatan atau keselamatan jiwa, sebagaimana tersebut dalam firman Allah swt yang artinya, "Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian dalam kerusakan." QS Al-Baqarah 195; dan ayat yang artinya, “Dan janganlah kalian membunuh diri kalian. Sungguh Allah Maha Penyayang kepada kalian." QS an-Nisa' 29. Badan kita punya hak yang harus dipenuhi agar terjaga kesehatan maupun keseimbangannya. Di antara hak badan adalah memberikan makanan pada saat lapar, memenuhi minuman saat haus, memberikannya istirahat saat lelah, membersihkannya saat kotor, dan mengobatinya saat sakit. Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan. Agar tetap sehat, ada 10 hal yang perlu diperhatikan, yaitu 1 dalam hal makan, 2 minum, 3 gerak, 4 diam, 5 tidur, 6 terjaga, 7 hubungan seksual, 8 keinginan-keinginan nafsu, 9 keadaan kejiwaan, dan 10 mengatur anggota badan. Diriwayatkan dari al-Abbas bin Abdul Muthallib ra, ia berkata, “Aku pernah datang menghadap Rasulullah saw dan bertanya Ya Rasulullah, ajarkan kepadaku suatu doa yang akan aku baca dalam doaku.’ Saw Nabi menjawab Mintalah kepada Allah ampunan dan kesehatan.’ Kemudian aku menghadap lagipada kesempatan lain dan saya bertanya Ya Rasulullah, ajarkan kepadaku suatu doa yang akan aku baca dalam doaku.’ Nabi menjawab Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah saw, mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat.” HR at-Tirmidzi. Hal paling indah di dunia ini adalah anugerah kesehatan dan keluarga bahagia di saat usia makin bertambah tua. Untuk itu tentu kita ingat sabda Nabi Muhammad SAW اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَا بَكَ قَبْلَ هَرَ مِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ رواه الحاكم ِ Artinya, “Jagalah lima hal sebelum datang lima hal lainnya, yaitu 1 mudamu sebelum tuamu, 2 kesehatanmu sebelum sakitmu, 3 kayamu sebelum fakirmu, 4 luang waktumu sebelum sibukmu, dan 5 hidupmu sebelum matimu. HR Hakim. Lanjutan Khutbah PertamaMa’âsyiral muslimîn rahimakumullâh Sejak pandemi Covid-19 terjadi, kesehatan semakin terlihat penting bagi masyarakat. Wabah Covid-19 menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Perilaku hidup sehat seperti mencuci tangan menggunakan sabun, makan makanan bergizi, dan rajin melakukan aktivitas fisik menjadi kegiatan yang saat ini lazim kita lakukan. Hal ini disebabkan adanya keyakinan masyarakat bahwa melakukan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan langkah yang efektif untuk menghindarkan diri dari penularan virus Covid-19. Bahkan dengan alasan menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari penyakit, masyarakat rela untuk mengurung diri di rumah selama berhari-hari. Untuk itu, mari kita ingat dan syukuri nikmat sehat ini sebaik-baiknya, agar dapat menggunakannya untuk beribadah dan melakukan berbagai aktifitas yang bermanfaat dalam kehidupan. فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ Artinya, “Maka ingatlah kepada-Ku Allah, niscaya Aku akan ingat kepadamu; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari-Ku.” QS al-Baqarah 152. Demikianlah khutbah singkat ini, semoga bermanfaat mengingatkan kita agar selalu menjaga kesehatan dan mensyukurinya dengan sebaik-baiknya. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ، وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah Keduaاَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحًمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي اْلقُرْآنِ الْكَرِيْمِ هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرِيْنَ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Khazim Mahrur Saksikan Video Pilihan IniNgaku Keturunan Majapahit dan Punya 11 Istri, Dukun Cabuli Gadis Muda* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jumadil Awal atau Jamadil Awal merupakan bulan ke-5 dalam kalender dan juga Takwim Hijrah dimana ada lima bulan yang namanya sudah ditetapkan untuk mengikuti musim yang sudah berlaku pada bulan tersebut yakni Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir dan juga keistimewaan Awal adalah bulan pertama dan menjadi awal dari musim sejuk yang menjadi tanda dari datangnya musim dingin dan akan berakhir pada Jumadil Akhir. Sedangkan dari segi bahasa, Jumad memiliki arti kering atau beku, sedangkan Awal berarti permulaan atau pertama. Sebenarnya tidak ada keistimewaan khusus dalam bulan Jumadil Awal ini dan keistimewaan yang terkandung sama dengan bulan bulan lainnya dan berikut ini adalah beberapa keistimewaan dari bulan Jumadil Awal atau Jamada al Awwal memiliki arti bulan pertama dalam musim sejuk dan awal mula dari musim dingin. Penamaan ini diberikan karena pada bulan tersebut, orang Arab di zaman dulu bertembung di hari hari dalam musim sejuk yang sangat dingin dan terjadi peristiwa kekeringan air atau air yang membeku dan saat itu seluruh telaga, parit dan sungai lebih sejuk dan kering dari berikut ini terdapat beberapa keistimewaan yang ada di bulan Jumadil Awal, antara lain Membaca DoaKeistimewaan dari bulan Jumadil Awal dan yang paling utama yakni membaca doa yang sarat akan banyak nilai nilai spiritual dan juga melakukan amalan istighfar seperti contohnya yang ada dalam kitab Iqbal al Amal dari Sayid Ibnu Thawus. Puasa Tiga HariHikmah puasa sunnah selama tiga hari sangat disunnahkan dan nilainya akan dihitung layaknya pasa dahr atau setahun sebab amalan shalij dalam Islam akan diganjar sebanyak sepuluh kali lipat. Berpuasan sehari akan diganjar seperti puasa sepuluh hari dan siapa pun yang berpuasa selama tiga hari di setiap bulan, maka akan dihitung puasa setahun penuh.“Dan sesungguhnya cukuplah bagimu berpuasa tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai]. Disunnahkan Melakukan Ayyamul BidhPada bulan Jumadil Awal juga disunnahkan untuk melakukan Ayyamul Bidh atau hari hari putih seperti yang sudah diriwayatkan Abi Dzarr Radhiyallahu Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dari salah satu bulan, maka berpuasalah pada hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas.” [HR. At Tirmidzi dan al-Nasai. Hadits ini dihassankan oleh al-Tirmidzi dan disetujui oleh Al-Albani dalam al-Irwa’ no. 947]. Bulan Baik Untuk Mendisiplinkan DiriBulan Jumadil awal bisa dijadikan waktu terbaik untuk mendisiplinkan diri yang dilakukan dengan berpuasa Dengan melakukan puasa, maka kita terlatih untuk makan dan minum pada waktu yang sudah ditentukan yakni sahur dan berbuka puasa. Dengan melakukan puasa ini, hidup akan semakin disiplin untuk melakukan segala hal. Supaya puasa bisa berjalan dengan baik, maka tips persiapan menjelang puasa juga sangat harus dilakukan agar puasa bisa berjalan dengan lancar. Membaca Doa Ziarah Sayidah Fatimah as Zahra asBulan Jumadil Awal juga disunnahkan untuk membacakan doa ziarah pada Sayidah Fatimah as Zahra as sebab Beliau sudah berpulang selama 75 hari sesudah Rasulullah SAW wafat dan mengingtak Rasulullah SAW wafat di tanggal 28 Safar, maka kemungkinan Sayidah Fatimah as wafat pada salah satu hari di tanggal ke-13, 14 atau 15. Mengajarkan Kesungguhan BeribadahBulan Jumadil Awal juga menjadi bulan yang baik untuk lebih memperlihatkan kesungguhan dalam beribadah. Beberapa ibadah yang bisa dilakukan juga sangat banyak seperti membaca khatam Al Quran atau setidaknya memperoleh manfaat membaca Al Quran satu juz dalam sehari sehingga dalam satu bulan Jumadil bisa mengkhatamkan Al Quran. Shalat SunnahPada bulan Jumadil Awal juga disunnahkan untuk menunaikan shalat sunnah. Di rakaat pertama membacakan al Fatihan dan juga al Ikhlas sementara di rakaat kedua membacakan surat al Fatihah dan al Kafirun dan sesudah salam maka dianjurkan juga untuk membacakan doa ziarah untuk putri dari Rasulullah SAW tersebut. Bulan Memohon AmpunanSeperti halnya bulan bulan yang lain, bulan Jumadil Awal juga menjadi waktu yang tepat untuk memohon taubat pada Allah SWT. Ii menjadi bulan baik untuk memohon ampunan dari dosa yang sudah pernah kita perbuat. Waktu Terbaik Mendirikan RumahApabila seseorang yang ingin mendirikan sebuah rumah atau hunian, maka disarankan untuk mendirikan rumah tersebut pada bulan jumadil awal yang memiliki keisitimewaan tersendiri yakni memberikan rezeki lebih berlimpah dan juga kebahagiaan. BersedekahBersedekah tidak hanya harus dilakukan pada beberapa hari atau bulan tertentu saja, namun memasuki bulan Jumadil Awal juga bisa melakukan sedekah dalam Islam yang memberikan keistimewaan pahala sangat besar bagi siapapun yang ulasan yang bisa kami berikan pada kesempatan kali ini tentang bulan Jumadil Awal. Semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua seputar Islam khususnya mengenai bulan Islam.
khutbah jumat bulan jumadil awal