2Timotius2:19; Ibrani 13:5; Yesaya 43:1-2. 1 Dasarnya teguh bagi yang beriman: Yang lari padaNya selalu aman! JanjiNya tetap, tak perlu kau gentar: Berlindung padaNya, sabdaNya benar: 2 "Di waktu sedih, sakit, atau senang, "Di waktu mewah, makmur, atau kurang, Janganlah engkau bimbang, takut sesat: Akulah Allahmu, selalu dekat." 3
Menuruttradisi, Kidung Agung ditulis oleh Salomo, berdasarkan fakta bahwa nama Raja Salomo disebut sebanyak 6 kali(Kid. 1:5, 3:7,9,8:11), terutama ayat yang sekaligus adalah Judulnya (1:1) terdapat kata "Lisylomo'', yang berarti "Bagi Salomo''. [5] ini dapat menimbulkan dua makna, yang pertama bahwa kidung ini ditulis oleh Salomo, dan yang kedua bahwa kidung ini tentang Salomo. [6]
KidungAgung 8 :13. Kebun anggurku, yang punyaku sendiri, ada dihadapanku; bagimulah seribu keping itu, raja Salomo Dan dua ratus bagi orang-orang yang menjaga hasilnya _____ Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =) Belum ada user yang menyukai. erick's blog
KidungAgung 8. 1 Ah, sekiranya engkau saudara kandungku, yang pernah menyusu pada ibuku, pasti kau kucium bila kujumpai di jalan, tak ada yang akan menghina aku. 2 Engkau akan kubawa ke rumah ibuku, agar engkau dapat mengajari aku. Kau akan kuberi minum anggur harum, dan air buah delima.
KidungAgung 8 | www.nomor.net. edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993 1994. ^ Terjemahan Inggris paralel ^ Kidung Agung 8:14 Lihat pula Baal Hamon Salomo Pranala luar (Indonesia) Teks Kidung Agung 8 dari Alkitab SABDA (Indonesia) Audio Kidung Agung 8 (Indonesia) Referensi silang Kidung Agung 8 (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia
Vay Nhanh Fast Money. 7 1Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu,puteri yang berwatak luhur!Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan,karya tangan seniman. 2Pusarmu seperti cawan yang bulat,yang tak kekurangan anggur timbunan gandum,berpagar bunga-bunga bakung. 3Seperti dua anak rusa buah dadamu,seperti anak kembar kijang. 4Lehermu bagaikan menara gading,matamu bagaikan telaga di Hesybon,dekat pintu gerbang Batrabim;hidungmu seperti menara di gunung Libanon,yang menghadap ke kota Damsyik. 5Kepalamu seperti bukit Karmel,rambut kepalamu merah lembayung;seorang raja tertawan dalam cinta76–84 6Betapa cantik, betapa jelita engkau,hai tercinta di antara segala yang disenangi. 7Sosok tubuhmu seumpama pohon kormadan buah dadamu gugusannya. 8Kataku ”Aku ingin memanjat pohon korma itudan memegang buah dadamu seperti gugusan anggurdan nafas hidungmu seperti buah apel. 9Kata-katamu manis bagaikan anggur!”Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya,melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur! 10Kepunyaan kekasihku aku,kepadaku gairahnya tertuju. 11Mari, kekasihku, kita pergi ke padang,bermalam di antara bunga-bunga pacar! 12Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggurdan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup,apakah sudah mekar bunganya,apakah pohon-pohon delima sudah berbunga!Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! 13Semerbak bau buah dudaim;dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat,yang telah lama dan yang baru saja telah kusimpan bagimu, kekasihku! Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
– Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? – Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau. – Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
kidung agung 8 5 7