Bukanberarti, Islam harus menjadi ideologi negara karena solusi yang dimaksud adalah solusi individu. Utamanya soal menghadapi rezeki yang silih berganti. Kisah-kisah orang yang mendapatkan nikmat karena ibadah dan amal yang baik juga bisa Anda baca kumpulannya dalam buku bergenre motivasi islami dan hikmah, termasuk kisah inspiratif dari
KirimkanKisah ini ke semua sahabat & Keluarga Anda, In Syaa Allah bisa mengambil manfa'at dari kisah ini,.. sehingga anda pun akan mendapatkan pahala Aamiin 😢😭😢 *@sahabat syurga@*-----Nah itu dia Kisah Mengharukan Suamiku Milik Wanita Lain. Semoga menginspirasi. Bagikan Kisah Mengharukan Suamiku Milik Wanita Lain ke teman anda ya
Engkau adalah pemuda Islam yang sejati, Amar. Allah memberkatimu." Hari itu pertempuran berlalu cepat. Pertumpahan darah berlangsung sampai sore. Pagi-pagi seorang utusan pasukan islam berangkat dari perkemahan mereka meunuju ke rumah Nasibah.
KisahYang Aneh, Namun Penuh Hikmah. Posted on Desember 6, 2015 by PISS-KTB. Kisah Yang Aneh, Namun Penuh Hikmah. Dinukil dari kitab Tafsir Al Kabir Imam Fakhruddin Ar Razy. حُكِيَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَدْهَمَ أَنَّهُ قَالَ : كُنْتُ ضَيْفًا لِبَعْضِ الْقَوْمِ
3 PR dari Guru di Jepang. Kisah lainnya yang nggak kalah mengharukan datang dari Negara Sakura. Diceritakan, seorang guru yang merasa umurnya sudahnggak panjang lagi, memberikan PR terakhir kepada murd-murdnya. PR tersbut dituliskannya di papan tulis dan berbunyi: PR terakhir ini tidak ada batas waktu.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Berikut ini kisah hikmah islami mengharukan yang bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Cerita berhikmah seringkali secara tidak langsung dapat mengubah pandangan kita terhadap suatu keadaan. Bila kamu sedang sedih, merasa sendiri, atau kecewa dengan orang lain. Coba carilah kisah-kisah inspiratif yang bisa menghapus kesedihanmu. Karena dengan membaca kamu pun akan bertambah pengetahuan dan wawasan dalam memandang suatu masalah. Simak kisah hikmah Islami mengharukan dari Zubair bin Awwam berikut ini Sahabat dan Pembela Setia Nabi Muhammad SAW yang Wajib Diketahui Menelaah seluruh catatan sejarah Islam, kita akan menemukan kisah hidup dari banyak tokoh besar. Banyak pemuda di masa Nabi Muhammad SAW yang memengaruhi kehidupan orang sekitarnya. Salah satunya menciptakan cara berpikir dalam segala hal dan membentuk ideologi baru. Termasuk salah seorang mualaf muda dan paling awal, yakni Zubair bin Awwam bin Khuwailid radiya Llahu’ anhu. Pria yang akrab disapa Zubair ini terkenal sebagai saudara sepupu sekaligus pembela setia Rasululullah. Ia menerima Islam ketika baru berusia lima belas tahun. Zubair tumbuh menjadi pahlawan dan pejuang yang hebat bagi umat Islam. Hebatnya lagi, Zubair termasuk dalam sepuluh sahabat Muhammad SAW yang dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT. Ia menjadi salah satu pemimpin politik dan di militer setelah kematian Rasul. Terdapat kisah luar biasa dan terjalnya kehidupan yang dapat diteladani dari beliau. Berikut kisah Zubair bin Awwam, sahabat sekaligus pembela setia Nabi Muhammad SAW yang wajib diketahui umat Islam. Kelahiran Zubair bin Awwam Zubair lahir pada tahun 594 di Mekkah, putra Awwam ibn Khuwaylid dan Safiyyah binti Abd al-Muttalib. Ia merupakan keponakan Khadijah binti Khuwaylid, dan sepupu pertama Muhammad. Dengan kata lain, ibunya Zubair adalah bibi Nabi SAW dari ayah. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Zubair ibn’ Awwam ibn Khuwaylid ibn Asad ibn Abdul’ Uzza ibn Qusayy ibn Kilab al Qurashi al Asadi. Ia memiliki dua saudara laki-laki, Sa’ib dan Abdul Ka’bah. Zubair digambarkan memiliki tubuh tinggi, sedang, kurus, berkulit gelap, dan dada berbulu. Meskipun dengan janggut tipis. Rambutnya menjuntai sampai ke bahu, dan ia tidak mengecatnya saat beruban. Muhammad ibn Saad. Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol. 3 Zubair memeluk Islam saat masih remaja, sekitar usia 15 atau 16 tahun. Ia sempat disiksa ibunya karena itu. Abu Bakar yang mengajaknya mengenal Islam dan menjadi orang kelima kelompok mualaf pertama. Melansir dari Muhajjah, diceritakan bahwa paman dari pihak ayah Zubair pernah menggulungnya di atas tikar dan menggantungnya. Kemudian dinyalakan api di bawah Zubair, sehingga asap akan menyakitinya. Sembari pamannya menyuruh Zubair untuk kembali ke ketidakpercayaan. Namun Zubair menjawab “Saya tidak akan pernah kembali ke ketidakpercayaan.” Al Tabrani al Kabir, 1/122. Zubair tak pernah melewatkan dakwah Nabi SAW dimana pun dan kapan pun kala itu. Ia setia mendampingi perjalanan perjuangan Nabi Muhammad. Orang Pertama yang Menghunus Pedang Membela Rasul Zubair tercatat dalam sejarah sebagai orang pertama yang siap maju demi menjaga Nabi Muhammad SAW. Hal ini diceritakan bahwa Sa’id ibn al Musayyab berkata “Orang pertama yang menghunus pedangnya demi Allah adalah Zubair bin Awwam.” Ketika Zubair tidur siang, dia mendengar seseorang berteriak bahwa Rasulullah SAW telah dibunuh. Maka dia keluar dari rumahnya sambil menghunus dan mengacungkan pedang. Segera ia ditemui Nabi SAW yang berkata “Ada apa, wahai Zubair?,” tanya Muhammad. “Saya mendengar bahwa Anda telah dibunuh,” jawab Zubair. “Apa yang akan kamu lakukan?,” tanyanya lagi. “Demi Allah, saya akan membalas dendam pada semua orang Mekah,” ucapnya yang kala itu perjuangan awal berdakwah di Mekah masih dipenuhi gejolak. Rasul pun memberinya doa kebaikan. Sa’id berkata “Saya yakin bahwa doa rasul untuknya tidak akan diabaikan oleh Allah.” Fada’il al Sahabah, 2/914, no. 1260, rantai narasinya lemah, tapi dapat diandalkan karena bukti yang menguatkan. Hijrah ke Abyssinia dan Madinah Ketika penganiayaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan para sahabat oleh Quraisy semakin intens. Zubair menyarankan untuk pindah ke Abyssinia. Di mana mereka bisa hidup di bawah asuhan Negus, raja yang adil. Mereka tinggal bersama di bawah perawatan terbaik. Serta merasa aman dan terlindungi. Zubair menjadi salah satu dari lima belas orang pertama hijrah ke Abyssinia tahun 615. Hingga seorang pria Abyssinian datang untuk melawan Negus demi merebut kerajaan. Kaum Muslim sangat berduka dan takut manusia baru ini akan menang. Para sahabat ingin mengetahui tentang konflik yang terjadi antara Negus dan orang di seberang Sungai Nil itu. Umm Salamah berkata “Siapa yang akan pergi keluar untuk melihat pertempuran dan membawa kembali berita?” Ibn Hisham as-Sirah, 1/279; Ashab ar-Rasul, 1/274 Zubair dengan gagah berani, “Saya akan.” Sebagai yang termuda dari orang-orang, mereka langsung membantu Zubair menggembungkan untuk membantunya berenang. Lalu Zubair berenang menyeberang dan mencapai titik Sungai Nil tempat orang-orang bertemu dalam pertempuran. Sementara itu, para sahabat berdoa kepada Allah agar memberi Negus kemenangan atas musuhnya dan untuk menempatkannya di negerinya sendiri. Seketika Zubair melambaikan pakaiannya dan berkata “Bersenang-senanglah. Negus telah menang, dan Allah telah menghancurkan musuh-musuhnya dan menempatkan dia di negerinya.” Ibn Hisham as-Sirah an-Nabawiyyah, 1/279 Singkat cerita, Zubair dan rombongan kembali ke kampung halamannya di Mekkah tahun 619. Karena mendengar kabar, Mekah sudah aman. Tapi saat mendekati Mekah, mereka mengetahui bahwa laporan itu palsu. Sehingga mereka memasuki kota di bawah perlindungan seorang warga atau secara sembunyi-sembunyi. Ia tinggal di bawah asuhan Rasulullah SAW tercinta. Zubair banyak belajar mengenai prinsip kehidupan, perintah dan larangan dalam Islam. Ketika Rasul hijrah ke Madinah pada 622, Zubair termasuk di antara mereka yang hijrah ke sana. Muhammad SAW memberinya banyak sebidang tanah untuk membangun rumah dan beberapa pohon palem. Muhammad ibn Saad. Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol. 3 Kesetiaan Zubair di Militer Menjadi pembela dan pendamping setia bagi Nabi Muhammad SAW sekian tahun. Baik saat berdakwah, hingga membela dama penyerangan kaum Quraisy. Dikatakan bahwa Zubair bergabung dengan semua ekspedisi militer. Namanya tercatat ikut dalam perang Badar, Uhud, Pertempuran Palung, Pertempuran Yarmuk, Khaybar, dan pembebasan Mekkah. Perang dalam Islam yang memperbolehkan perang kala itu, tertuang dalam AlQuran surat al-Hajj ayat 39 yang berbunyi “Telah diizinkan berperang bagi siapa yang diperangi karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu.” Jika bukan karena diserang lebih dulu, Islam tidak menganjurkan untuk berperang. Seperti yang tertuang dalam hadis Nabi SAW, mengenai aturan dalam perang 1. “Dilarang membunuh para biarawan di biara-biara, dan tidak membunuh mereka yang tengah beribadah.” HR. Ahmad. Betapa Rasul memuliakan orang lain dan haknya dalam menentukan pilihan keyakinannya. 2. Dari Anas, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Pergilah kalian dengan nama Allah, dengan Allah dan atas agama Rasulullah, jangan kalian membunuh orang tua yang sudah tidak berdaya, anak kecil dan orang perempuan, dan janganlah kalian berkhianat, kumpulkan ghanimah-ghanimahmu, dan berbuatlah maslahat, serta berbuatlah yang baik, karena sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat baik.” HR. Abu Dawud 3. Allah SWT melarang menghancurkan fasilitas umum dan bangunan, termasuk dalam perang “…dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” al-Qashas ayat 77 4. Sasaran dalam perang ialah prajurit musuh yang ikut berperang. Selain prajurit perang, tidak boleh diperangi. Termasuk wanita, anak-anak, ahli agama dan orang tua tidak boleh dibunuh sesuai dengan hadits Rasulullah SAW. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Aku mendapati seorang wanita terbunuh dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW. Kemudian beliau melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan.” HR. Bukhari No 3015 dan Muslim No 1744 Bagaimana menurut Anda tentang kisah hikmah Islami mengharukan di atas? Zubair, seorang pemuda yang setia dan berani, bisa menjadi contoh mengenai akhlaknya dalam membela agama Islam dan Rasulullah. Semoga kita pun bisa meneladani kisahnya, entah sebagai apapun dan dimana pun kita berada. Source
Pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, terdapat seorang sahabat bernama Abu Dujanah. Setiap usai menjalankan ibadah shalat berjamaah shubuh bersama Baginda Nabi, Abu Dujanah selalu tidak sabar. Ia terburu-buru pulang tanpa menunggu pembacaan doa yang dipanjatkan Rasulullah satu kesempatan, Rasulullah mencoba meminta klarifikasi pada pria tersebut. “Hai, apakah kamu ini tidak punya permintaan yang perlu kamu sampaikan pada Allah sehingga kamu tidak pernah menungguku selesai berdoa. Kenapa kamu buru-buru pulang begitu? Ada apa?” tanya Nabi. Abu Dujanah menjawab, “Anu Rasulullah, kami punya satu alasan.”“Apa alasanmu? Coba kamu utarakan!” perintah Baginda Nabi. “Begini,” kata Abu Dujanah memulai menguraikan jawabannya. “Rumah kami berdampingan persis dengan rumah seorang laki-laki. Nah, di atas pekarangan rumah milik tetangga kami ini, terdapat satu pohon kurma menjulang, dahannya menjuntai ke rumah kami. Setiap kali ada angin bertiup di malam hari, kurma-kurma tetanggaku tersebut saling berjatuhan, mendarat di rumah kami.” “Ya Rasul, kami keluarga orang yang tak berpunya. Anakku sering kelaparan, kurang makan. Saat anak-anak kami bangun, apa pun yang didapat, mereka makan. Oleh karena itu, setelah selesai shalat, kami bergegas segera pulang sebelum anak-anak kami tersebut terbangun dari tidurnya. Kami kumpulkan kurma-kurma milik tetangga kami tersebut yang berceceran di rumah, lalu kami haturkan kepada pemiliknya. Satu saat, kami agak terlambat pulang. Ada anakku yang sudah terlanjur makan kurma hasil temuan. Mata kepala saya sendiri menyaksikan, tampak ia sedang mengunyah kurma basah di dalam mulutnya. Ia habis memungut kurma yang telah jatuh di rumah kami semalam.” Mengetahui itu, lalu jari-jari tangan kami masukkan ke mulut anakku itu. Kami keluarkan apa pun yang ada di sana. Kami katakan, Nak, janganlah kau permalukan ayahmu ini di akhirat kelak.’ Anakku menangis, kedua pasang kelopak matanya mengalirkan air karena sangat kelaparan. Wahai Baginda Nabi, kami katakan kembali kepada anakku itu, Hingga nyawamu lepas pun, aku tidak akan rela meninggalkan harta haram dalam perutmu. Seluruh isi perut yang haram itu, akan aku keluarkan dan akan aku kembalikan bersama kurma-kurma yang lain kepada pemiliknya yang berhak’.” Pandangan mata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sontak berkaca-kaca, lalu butiran air mata mulianya berderai begitu Rasulullah Muhammad shallahu alaihi wa sallam mencoba mencari tahu siapa sebenarnya pemilik pohon kurma yang dimaksud Abu Dujanah dalam kisah yang ia sampaikan di atas. Abu Dujanah pun kemudian menjelaskan, pohon kurma tersebut adalah milik seorang laki-laki munafik. Tanpa basa-basi, Baginda Nabi mengundang pemilik pohon kurma. Rasul lalu mengatakan, “Bisakah tidak jika aku minta kamu menjual pohon kurma yang kamu miliki itu? Aku akan membelinya dengan sepuluh kali lipat dari pohon kurma itu sendiri. Pohonnya terbuat dari batu zamrud berwarna biru. Disirami dengan emas merah, tangkainya dari mutiara putih. Di situ tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada.” Begitu tawar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Pria yang dikenal sebagai orang munafik ini lantas menjawab dengan tegas, “Saya tak pernah berdagang dengan memakai sistem jatuh tempo. Saya tidak mau menjual apa pun kecuali dengan uang kontan dan tidak pakai janji kapan-kapan.” Tiba-tiba Abu Bakar as-Shiddiq radliyallahu 'anh datang. Lantas berkata, “Ya sudah, aku beli dengan sepuluh kali lipat dari tumbuhan kurma milik Pak Fulan yang varietasnya tidak ada di kota ini lebih bagus jenisnya.” Si munafik berkata kegirangan, “Oke, ya sudah, aku jual.”Abu Bakar menyahut, “Bagus, aku beli.” Setelah sepakat, Abu Bakar menyerahkan pohon kurma kepada Abu Dujanah seketika. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian bersabda, “Hai Abu Bakar, aku yang menanggung gantinya untukmu.”Mendengar sabda Nabi ini, Abu Bakar bergembira bukan main. Begitu pula Abu Dujanah. Sedangkan si munafik berlalu. Ia berjalan mendatangi istrinya. Lalu mengisahkan kisah yang baru saja terjadi. “Aku telah mendapat untung banyak hari ini. Aku dapat sepuluh pohon kurma yang lebih bagus. Padahal kurma yang aku jual itu masih tetap berada di pekarangan rumahku. Aku tetap yang akan memakannya lebih dahulu dan buah-buahnya pun tidak akan pernah aku berikan kepada tetangga kita itu sedikit pun.”Malamnya, saat si munafik tidur, dan bangun di pagi harinya, tiba-tiba pohon kurma yang ia miliki berpindah posisi, menjadi berdiri di atas tanah milik Abu Dujanah. Dan seolah-olah tak pernah sekalipun tampak pohon tersebut tumbuh di atas tanah si munafik. Tempat asal pohon itu tumbuh, rata dengan tanah. Ia keheranan tiada tara. Dalam kisah ini, dapat kita ambil pelajaran, betapa hati-hatinya sahabat Rasulullah tersebut dalam menjaga diri dan keuarganya dari makanan harta haram. Sesulit apa pun hidup, seberat apa pun hidup, seseorang tidak boleh memberikan makanan untuk dirinya sendiri dan keluarganya dari barang haram. Setiap kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah subhânahu wa ta’âla sepuluh kali lipat sebagaimana janji Baginda Nabi Muhammad. Adapun panen dari pada janji itu bukankan kontan sekarang, namun di akhirat kelak. Karena dunia ini adalah dâruz zari tempat bercocok tanam, bukan dârul hashâd tempat memanen. Kisah di atas disarikan dari kitab I’anatuth Thâlibîn Beirut, Lebanon, cet I, 1997, juz 3, halaman 293 karya Abu Bakar bin Muhammad Syathâ ad Dimyatîy w. 1302 H. Ahmad Mundzir
Kisah sedih nyata Islami berikut ini dari tiga kisah yang penuh makna dan hikmah dibaliknya. Terkadang kita sulit menerima nasihat yang secara langsung ditujukan kepada kita, tetapi melalui kisah berhikmah bisa memberikan kita pemahaman dan kesadaran untuk semakin bertakwa pada Allah SWT. Cerita ini disampaikan oleh seorang Syaikh Abdul Muhsin. Bercerita tentang seorang wanita yang tidak mau menuruti kemauan ibunya pada saat pernikahannya. Dia tidak mau meninggalkan ibadah meski sedang dalam suasana pernikahan. Hal ini menjadi bukti bahwa dia sangat taat kepada Allah dalam setiap keadaan. Tepatnya setelah sholat maghrib, karena untuk memeriahkan acara pernikahannya dia menghiasi dirinya, memakai gaun, jilbab besar, make-up guna menyambut para tamu yang hadir di acara pernikahannya. Namun saat akan keluar menyambut para tamu yang hadir, terdengarlah lantunan adzan isya’ “Allaahu akbar, Allaahu akbar” Dengan ucapan yang sangat sopan wanita ini meminta izin kepada ibunya untuk mengerjakan sholat isya’ terlebih dahulu. Karena wanita ini terkenal dengan ketaatannya kepada Allah. Karena telah berhias dengan memakai make-up ibu wanita tersebut berkata, apa kamu sudah gila? Para tamu sudah datang dan menunggumu, jika engkau sholat dan berwudhu maka akan luntur make-up mu. Wanita tersebut berkata dengan santun pada ibunya, “Ibu tahu kan jika Sholat adalah perintah Allah, yang tidak dapat ditawar lagi”. “Iya tapikan kamu bisa sholat seusai kamu menemui tamu, saut ibu kepada wanita tersebut. Demi Allah jika engkau sholat dan berwudhu saat ini ibu akan marah kepadamu.” “Demi Allah, sholat adalah ibadah yang tidak boleh ditawar lagi bu, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk selama itu bermaksiat kepada Allah,” jawab wanita itu kepada ibunya. “Tapi bagaimana dengan acara kita nak? Para tamu sudah menunggu, mereka pasti akan mentertawakanmu jika engkau datang kepada mereka tanpa memakai make-up. Pasti engkau akan terlihat jelek.” Jawab ibu kepada wanita tersebut. “Wahai ibuku, jika engkau menyukai aku terlihat cantik di hadapan manusia, tidakkah engkau senang melihat aku cantik di hadapan Allah. Dengan melakukan wudhu dan sholat tepat waktu maka aku akan terlihat cantik dihadapan Allah.” Sang ibupun tidak bisa lagi mencegah kemauan putrinya untuk segera melaksanakan sholat. Wanita tersebut segera berwudhu kemudian masuk ke dalam ruangan untuk mendirikan sholat isya. Setelah cukup lama, sang ibu mulai curiga dengan anaknya, kenapa dia sholat lama sekali? Karena para tamu sudah menunggu, sang ibupun menghampirinya. Betapa terkejutnya saat ia membuka ruangan itu, ia melihat putri tercintanya meninggal dunia dalam keadaan sujud. Kisah Sedih Nyata Islami Seorang Panglima Perang Kisah nyata islami mengharukan ini berasal dari Abu Qadamah, seorang panglima perang melawan Romawi, dan seorang mujahid muda. Mujahid muda ini memaksa untuk ikut berperang, walau Abu Qadamah melarangnya. Akhirnya Abu Qadamah mengijinkan, dengan syarat mujahid muda itu harus berada di garis paling belakang, bertugas menyiapkan makanan untuk para tentara. Ketika tiba waktunya untuk berbuka puasa, Abu Qadamah menghampiri mujahid muda itu, namun ternyata mujahid muda itu tertidur karena kelelahan. Abu Qadamah tidak tega untuk membangunkannya, terlebih lagi ketika ia melihat mujahid muda tersenyum semakin lebar dalam tidurnya. Setelah mujahid muda itu bangun, Abu Qadamah ingin mengetahui mimpi apa yang menyebabkan mujahid muda itu demikian tersenyum. Mujahid muda itu pun menceritakannya asalkan Abu Qadamah merahasiakannya. Hari berikutnya, pertempuran semakin sengit. Abu Qadamah tidak dapat menemukan mujahid muda itu seharusnya berada. Ia justru berada di garis depan dan mulai berperang walau ia tidak memiliki kemampuan untuk berperang. Abu Qadamah merasa tertipu. Setelah perang dimenangkan oleh pihak muslim, Abu Qadamah mencari mujahid muda itu, kemudian ditemukannya mujahid muda itu sudah diujung hayatnya. Mujahid itu berkata, bahwa ia telah mendapatkan surga dan bidadari yang menunggunya. Ia berpesan, potongan jubah untuk diberikan kepada ibunya agar bisa meredakan sedih. Dan ia ingin Abu Qadamah nanti menenangkan adiknya yang masih berusia delapan tahun, serta tidak menunjukkan pakaiannya padanya, karena mujahid muda itu khawatir dengan konsekuensinya. Kisah nyata islami tentang jodoh yang dialami mujahid muda ini, juga menjadi hadiah dari Allah untuknya karena ia selalu menjaga kesuciannya selama di dunia, akhirnya ia mendapatkan bidadari yang terjaga dan telah menunggunya di surga. Kisah Sedih Nyata Islami Seorang Ayah yang Tersadar Pada suatu malam, seorang pria yang baru selesai bekerja masuk ke dalam rumah. Dia dikejutkan dengan suara isak tangis anak laki-lakinya yang akan beranjak remaja. Suara itu berasal dari kamar sang anak laki-laki. Pria itu langsung masuk ke dalam kamar dan menemukan anaknya menangis tersedu-sedu. “Mengapa kau menangis?” tanya sang ayah. Setelah mengatur napasnya, sang anak laki-laki menjawab, “Tetangga kita, kakek Ahmad meninggal dunia tadi pagi.” Sang ayah berdecak merendahkan. “Tua bangka itu telah mati? Ya sudah, biarkan saja dia mati, apa urusanmu sampai kau menangisinya? Dasar anak bodoh!” ujar sang ayah dengan suara tinggi. “Aku pikir sudah terjadi bencana di rumah ini hingga kau menangis. Ternyata kau hanya menangisi kakek tua itu. Bisa-bisa setelah aku mati nanti, kamu tidak akan menangis seperti saat ini. Dasar anak dungu!” Sang anak kembali berlinang air mata sambil memberanikan diri menatap ayahnya dengan pandangan tidak percaya. Bagaimana kata-kata itu bisa keluar dari bibir ayahnya sendiri. “Iya ayah, kelak aku tidak akan menangisi kepergian ayah seperti aku menangisi kepergiannya. Dialah orang yang menuntun tanganku untuk Salat Jumat dan Salat Subuh berjamaah. Dialah yang membuatku sadar bahwa teman-teman bergaulku memberi pengaruh yang buruk. Dari dialah aku belajar membaca Al-Quran,” ujar sang anak dengan air mata yang masih berlinang. Anak laki-laki itu mengucapkan semua kata-katanya dengan halus, tanpa menaikkan sedikitpun nada suaranya. “Sementara ayah, didikan apa yang telah ayah berikan padaku? Ayah memang ayahku secara biologis, tetapi kakek Ahmad adalah ayah bagi keimananku. Hari ini aku menangisi kepergiannya karena dialah yang membuatku dekat dengan Allah SWT,” lanjutnya sambil mengusap air mata yang tersisa. Sebenarnya hatinya terasa sakit mengucapkan semua itu, tetapi itulah fakta yang dia rasakan selama ini. Saat itu, sang ayah diam. Ada rasa sakit di hatinya karena sang anak berani mengucapkan kata-kata itu. Tetapi sebuah fakta kadang lebih menyakitkan dibandingkan sebuah kebohongan. Sang pria tahu bahwa apa yang dikatakan putranya adalah sebuah fakta. Benar bahwa dirinya selama ini tidak pernah mengajarkan amalan dan didikan tentang agama sebagaimana kewajiban orang tua pada anaknya. Pria itu akhirnya melelehkan air mata. Bulir-bulir air itu menetes di pipinya. Dipeluknya anak laki-laki yang tidak dia sadari sudah lebih tinggi dan semakin dewasa. Dulu putranya masih begitu kecil, sekarang tinggi mereka hampir sama. Dielusnya puncak kepala putranya, “Maafkan ayah..” Sejak malam itu, sang pria berjanji akan menjadi ayah yang baik. Tidak hanya mencukupi materi, tetapi juga mencukupi kebutuhan sang anak akan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Dia tidak pernah lagi meninggalkan Salat Wajib dan Salat Jumat. Sekarang sang ayah sudah bisa menjadi ayah sejati untuk anak dan keluarganya. Demikianlah ketiga kisah sedih nyata Islami yang saya ambil dari beberapa sumber. Untuk bahan referensinya saya cantumkan di bawah ini agar Anda bisa menyikmak kisah-kisah inspiratif lainnya. Referensi
JAKARTA - Kisah-kisah perjuangan yang dilalui Nabi dan Rasulullah merupakan hal yang selalu bisa dipetik hikmahnya dan diambil sebagai pembelajaran. Dari banyaknya kisah yang ada, ada dua kisah menakjubkan tentang hikmah dalam Islam yang tidak ada salahnya kembali pertama datang dari Sayyidina Shuhaib dan Ammar dalam menerima Islam. Berdua, mereka berencana menemui Nabi Muhammad SAW dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangannya. Kala itu, Nabi saat itu sedang berada di rumah Arqam. Dari arah berbeda, keduanya sedang dalam perjalanan untuk melihat Nabi dan bertemu di pintu rumah tempat Rasulallah tinggal. Hal yang mengikat mereka bersama adalah penerimaannya terhadap Islam dan keinginan mereka untuk mengabdi kepada Nabi di //Blueprint Nigeria//, Jumat 28/1, ketika mereka menerima dan memahami Islam, jumlah Muslim saat itu sangat kurang dan menderita dari musuh-musuhnya. Mereka harus menanggung masa-masa yang sangat sulit. Sejumlah penganiayaan mereka hadapi, hingga mereka mempertimbangkan untuk bermigrasi. Tetapi, musuh-musuh Islam tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja dan memilih untuk mengganggu mereka lebih jauh. Nabi Muhammad SAW lantas hijrah dari Makkah dan memberi izin kepada para pengikutnya untuk melakukannya malam, dengan berpura-pura akan buang air kecil, Suhayb berhasil melarikan diri dari cengkeraman orang Quraisy dan melarikan diri dengan menunggang kuda. Musuh beberapa saat kemudian menyadari apa yang telah dia lakukan dan berhasil lantas memegang busur dan anak panahnya. Ia berteriak, “Orang-orang Quraisy! Anda tahu, demi Tuhan, bahwa saya adalah salah satu pemanah terbaik dan tujuan saya tidak pernah salah. Demi Tuhan, jika Anda mendekati saya, dengan setiap panah yang saya miliki, saya akan membunuh salah satu dari Anda. Lalu aku akan menyerang dengan pedangku".Seorang juru bicara Quraisy menjawab, "Demi Tuhan, kami tidak akan membiarkan Anda melarikan diri dari kami dengan nyawa dan uang Anda. Kamu datang ke Makkah dalam keadaan lemah dan miskin, dan kamu telah memperoleh apa yang telah kamu peroleh". BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Kisah Syekh Nawawi Ditanya Hukum Makan BelutKisah Syekh Nawawi Ditanya Hukum Makan Belut Kiai Tamad 90 meriwayatkan salah satu kebesaran...Read More Kisah Rasulullah SAW dan Ibu Susuannya, Halimah as Sa’diyahKisah Rasulullah SAW dan Ibu Susuannya, Halimah as Sa'diyah Halimah as-Sa’diyah adalah salah satu...Read More Kisah Taburan Debu Rasulullah Kepada Orang yang Akan MembunuhnyaKisah Taburan Debu Rasulullah Kepada Orang yang Akan Membunuhnya Rasulullah Muhammad saw. menjadi...Read More Kisah Amalan Para Juara dan Hebatnya Sayyidina AliKisah Amalan Para Juara dan Hebatnya Sayyidina Ali Sayyidina Ali adalah salah satu sahabat...Read More Kisah Iklima, Putri Pertama Nabi Adam yang Cantik MempesonaAllah tidak menyebut nama Iklima dalam kitab-Nya secara eksplisit. Allah Swt. berfirman,...Read More Kisah Istri Yang Tak Akan Tersisih oleh Kecantikan Bidadari SurgaKisah Istri Yang Tak Akan Tersisih oleh Kecantikan Bidadari Surga “Kau tahu di surga ada bidadari...Read More Kisah Nabi Sulaiman ASKisah Nabi Sulaiman AS Nabi Sulaiman Beliau putra Nabi Daud A. S, yang merupakan keturunan...Read More Kisah Kue AzerbaijanKisah Kue Azerbaijan Kaum muslimin memasuki gerbang Azerbaijan dengan gagah. Sorak sorai penduduk...Read More Kisah Pemimpin Yang SederhanaKisah Pemimpin Yang Sederhana Beberapa pembesar Kerajaan Romawi datang ke Syam, wilayah bekas...Read More Kisah Amr Al Uqaisy, Sahabat Nabi yang Masuk Surga Meski Belum Melaksanakan SalatKisah Amr Al Uqaisy, Sahabat Nabi yang Masuk Surga Meski Belum Melaksanakan Salat Diketahui ada...Read More Kisah Khalifah yang DzalimKisah Khalifah yang Dzalim Yahya Al-Makki baru saja tiba di Madinah. Dia datang ke Madinah bersama...Read More Kisah Jubah KhalifahKisah Jubah Khalifah Kaum muslimin telah berkumpul di dalam Masjid Nabawi. Setelah melihat kaum...Read More
kisah hikmah islami mengharukan